
VIVAnews - Presiden Barack Obama menjabarkan strategi baru pertahanan AS. Di tengah keterbatasan anggaran, militer AS kini hanya siap menghadapi satu perang besar walau masih bisa mengantisipasi konflik di satu wilayah lain. Padahal, dalam satu dekade lampau, AS bisa mengerahkan pasukan dalam dua perang besar.
Menurut kantor berita Reuters, Obama menjabarkan strategi baru pertahanan AS itu di Kantor Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada Kamis sore waktu setempat. Dia menekankan sejumlah hal krusial bagi militer AS saat ini: pengurangan jumlah pasukan secara keseluruhan bersamaan dengan meningkatnya perang di jagad maya (cyber warfare) dan penggunaan pesawat nirawak serta fokus ke Asia.
Dalam dokumen strategi baru pertahanan yang dikeluarkan Pentagon lewat Internet, disebutkan bahwa AS masih bisa meladeni ancaman perang dari suatu negara musuh di suatu wilayah dengan mengerahkan kekuatan penuh serta dapat mengantisipasi ancaman di kawasan lain dengan melibatkan kerjasama bersama para sekutu.
Strategi baru ini berbeda dengan yang diterapkan AS masa pemerintahan George W. Bush. Bertema "Perang Melawan Terorisme," Bush mengerahkan pasukan dalam dua perang besar, yaitu di Afganistan dan Irak. Di masa Obama, AS sudah memulangkan pasukan dari Irak dan juga segera menarik tentara dari Afganistan.
Namun, Menteri Pertahanan Leon Panetta menepis anggapan bahwa kekuatan militer AS tengah melemah. "Jangan salah, kami punya kemampuan untuk menghadapi dan mengalahkan lebih dari satu musuh di saat yang sama," kata Panetta.
Obama menyadari bahwa militer AS harus menghadapi pengetatan anggaran. "Dalam sepuluh tahun ke depan, laju anggaran pertahanan akan melambat namun tetap akan bertambah karena kita memiliki tanggung jawab global yang menuntut adanya kepemimpinan kita," kata Obama.
AS saat ini diperkuat 565.000 tentara dari Angkatan Darat dan 201.000 pasukan Marinir. Namun, masing-masing kesatuan itu akan berkurang antara 76.000 hingga 114.000 personel. Pentagon pun harus berhemat karena bakal mengalami pengurangan anggaran sekitar US$487 miliar.
• VIVAnews
Menurut kantor berita Reuters, Obama menjabarkan strategi baru pertahanan AS itu di Kantor Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada Kamis sore waktu setempat. Dia menekankan sejumlah hal krusial bagi militer AS saat ini: pengurangan jumlah pasukan secara keseluruhan bersamaan dengan meningkatnya perang di jagad maya (cyber warfare) dan penggunaan pesawat nirawak serta fokus ke Asia.
Dalam dokumen strategi baru pertahanan yang dikeluarkan Pentagon lewat Internet, disebutkan bahwa AS masih bisa meladeni ancaman perang dari suatu negara musuh di suatu wilayah dengan mengerahkan kekuatan penuh serta dapat mengantisipasi ancaman di kawasan lain dengan melibatkan kerjasama bersama para sekutu.
Strategi baru ini berbeda dengan yang diterapkan AS masa pemerintahan George W. Bush. Bertema "Perang Melawan Terorisme," Bush mengerahkan pasukan dalam dua perang besar, yaitu di Afganistan dan Irak. Di masa Obama, AS sudah memulangkan pasukan dari Irak dan juga segera menarik tentara dari Afganistan.
Namun, Menteri Pertahanan Leon Panetta menepis anggapan bahwa kekuatan militer AS tengah melemah. "Jangan salah, kami punya kemampuan untuk menghadapi dan mengalahkan lebih dari satu musuh di saat yang sama," kata Panetta.
Obama menyadari bahwa militer AS harus menghadapi pengetatan anggaran. "Dalam sepuluh tahun ke depan, laju anggaran pertahanan akan melambat namun tetap akan bertambah karena kita memiliki tanggung jawab global yang menuntut adanya kepemimpinan kita," kata Obama.
AS saat ini diperkuat 565.000 tentara dari Angkatan Darat dan 201.000 pasukan Marinir. Namun, masing-masing kesatuan itu akan berkurang antara 76.000 hingga 114.000 personel. Pentagon pun harus berhemat karena bakal mengalami pengurangan anggaran sekitar US$487 miliar.
• VIVAnews
Artikel Terkait:
VIVAnews
- AS Heboh Karena Gadis Kecil Makan Sampah
- 2017, Astronot China Tiba di Bulan
- Ilmuwan Rusia: Ada Tanda Kehidupan di Venus
- Iran Ciptakan Proyektil Laser Canggih
- Facebook Siap Jual Saham Pekan Depan
- Bayi Misterius di India Penuh Luka Gigitan
- Gedung Putih Dilempari Bom Asap
- Salah Alarm, Penumpang Pesawat Inggris Panik
- Kisah Mengharukan Tragedi Karamnya Concordia
- Spesies Perpaduan Binatang-Tumbuhan Ditemukan
Info
- 5 Film Horror yang Diangkat dari Kisah Nyata
- 7 Spot Mancing Favorit di Indonesia
- AS Heboh Karena Gadis Kecil Makan Sampah
- Wisata Sejarah di Asia Tenggara
- 10 Hal di Dunia Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang
- Raup Ratusan Juta karena Berhenti Merokok, Mau?
- Wah, Pria Perokok Lebih Cepat 'Gila'
- Ingin Punya Kartu Kredit, Pikir Dulu!
- 2017, Astronot China Tiba di Bulan
- Ilmuwan Rusia: Ada Tanda Kehidupan di Venus
No comments:
Post a Comment