Seperti diberitakan Foxnews, 17 Januari 2012, tidak dilaporkan adanya kerusakan dalam peristiwa itu namun pasukan pengaman presiden AS (Secret Service) memberlakukan siaga penuh. Mereka mengerahkan tenaga robot untuk menyisir area pintu utara.
Tak seorang pun yang diizinkan meninggalkan Gedung Putih dari pintu utara, dan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh meninggalkan Gedung Putih dari pintu selatan.
Saat pelemparan bom terjadi, Presiden AS Barack Obama sedang tidak berada di Gedung Putih karena tengah makan malam merayakan ulang tahun istrinya, Michelle. Ia dilaporkan dapat kembali ke Gedung Putih tanpa kesulitan.
Tidak ada pelaku yang ditangkap dalam peristiwa tersebut. Dugaan sementara, pelaku adalah beberapa orang dari 1.000 demonstran yang berkumpul di depan pagar Gedung Putih.
Pelemparan bom ini semakin menambah ketegangan yang sebelumnya terjadi di Kongres AS. Sedikitnya 10 ribu demonstran yang menamakan diri mereka Occupy Congress berkumpul di West Lawn Capitol Hill, memprotes politik uang dalam pemerintahan Amerika Serikat. (umi)• VIVAnews
No comments:
Post a Comment